Kisah Mandala Dari Sungai Ular

Programma per scaricare giochi ps2 iso download. Golok Setan, Selendang biru, Siluman Sungai Ular, Pusaka Dewa Pedang, Pendekar Pedang Sinar Ungu, Bulan Kabangan, Iblis Marakahyangan, Bidadari Mata Elang, Iblis Seribu Muka dan Titisan Dewa Petir, semua itu merupakan episode-episode lalu dari kisah Si Siluman Sungai Ular, Mandala.

Mandala Siluman Ular Komik favorit dan punya pengaruh besar dalam kehidupan masa kecil saya adalah serial Mandala karya Mansur Daman yang berinisial Man. Saya kira, serial ini merupakan karya Man yang paling terkenal.

Meski ada serial lain, seperti serial Braja, serial Mandala yang juga dikenal sebagai serial Golok Setan yang seringkali diasosiasikan dengan Man. Bahkan banyak teman-teman saya yang menduga Mandalamerupakan alter-ego dari Mansur Daman.

Inisial ‘Man’ sempat dikira sebagai kependekan dari Mandala. Dulu saya punya niat untuk menanyakan perihal ini kepada pengarangnya. Sekarang, keinginan bertanya itu muncul kembali. Karakter Mandala yang berjulukan Siluman Sungai Ular mengambil peran sangat sentral dalam serial itu.

Karakter ini sangat kuat dan menggugah para pembacanya. Kisah hidup yang amat tidak biasa, perawakan kekar dengan wajah tampan dan segudang kesaktian yang dikuasainya mencukupi tokoh ini untuk bias menjadi tokoh protagonis yang menarik dan disukai. Belum lagi sifat-sifatnya yang sesuai dengan ideal moralitas kebanyakan pembaca di Indonesia. Semasa SD, bisa dikatakan Mandala adalah tokoh idola utama saya dan teman-teman. Tepatnya sejak kelas tiga SD.

Waktu usia saya 9 tahun, mulai keranjingan komik dan membangun angan-angan berdasarkan komik. Bagi saya waktu itu, daya tarik Mandala, selain kesaktiannya, terletak pada karakternya yang lugas, suka menolong, konsisten, punya prinsip yang dipegang kuat-kuat tanpa harus mengabaikan prinsip-prinsip orang lain. Vagalume Saya kira hingga sekarang saya masih bertahan dengan penilaian itu dan tetap menyimpan citra Mandala dalam benak untuk dijadikan rujukan saat saya membutuhkannya. Mandala tampil sebagai pribadi yang mandiri, sanggup menjalani kesendirian sekaligus siap bekerja sama dengan orang lain untuk melakukan kebaikan. Ia tidak mementingkan diri sendiri. Usaha-usaha yang dilakukannya selalu dalam rangka memenuhi kepentingan orang banyak, mencegah kejahatan merajalela, menjaga semesta tetap lestari. Setelah belajar psikologi, saya memahami Mandala sebagai pribadi yang utuh.

Secara umum ia menampilkan ciri-ciri orang introvert tetapi ia juga mampu memanfaatkan berbagai masukan dari luar dirinya. Ia belajar banyak dari orang lain dan sangat terbuka kepada petunjuk-petunjuk positif untuk mengembangkan diri. Ia mampu menggunakan pikiran dengan baik sekaligus berperasaan peka dan peduli kepada orang lain. Ia juga intuitif sekaligus mampu menggunakan pengindraan secara optimal. Saya melihat Mandala sebagai pribadi yang dapat memahami keseluruhan dirinya, baik wilayah kesadaran maupun ketidaksadaran. Mandala menjadi model yang bisa saya rujuk ketika saya berusaha memahami manusia yang berhasil menyadari diri secara menyeluruh. Tentu saja Mandala masih menampilkan sisi manusiawinya, misalnya ketika ia tak kuasa menahan dorongan birahi setelah minum sejenis obat perangsang sampai melakukan persetubuhan dengan tokoh perempuan (saya lupa nama perempuan ini, Maya atau yang lain).

Akibatnya, ia kehilangan kemampuan untuk mengosongkan tubuh dan membagi diri menjadi beberapa tampilan karena dirinya kotor oleh nafsu. Saya kira bagian itu adalah bagian yang sangat mengesankan karena sangat manusiawi. Dorongan seksual merupakan hal yang wajar pada manusia dan pelampiasannya pun bukan hal yang perlu dirisaukan.

Masa kecil Mandala adalah petualangan unik dan menakjubkan buat saya waktu itu. Sebagai anak usia 10 tahun, saya terkagum-kagum membaca kisah Mandala di negeri Siluman. Sejak dalam episode Golok Setan, Selendang Biru,Siluman Sungai Ular hingga Pedang Sutra Ungu, saya terpukau oleh ‘dunia lain’ yang bernama dunia siluman.

Dunia siluman menjadi bagian dari pembicaraan saya dan teman-teman, menjadi bagian dari angan-angan kami, bagian dari rencana-rencana hidup kami. Dalam wawasan kami waktu, dunia siluman seolah-olah sungguh-sungguh ada. Beberapa teman berkali-kali memimpikan Ratu Buaya Putih, juga dayang-dayang negeri siluman yang aduhai.

Ada juga teman yang mencari-cari tahu di mana gerangan pintu masuk ke dunia siluman. Mereka ingin bertualang ke sana. Pertarungan Mandala dan Banyu Jaga adalah adegan yang menyedihkan buat saya.